Minggu, 26 Oktober 2014

Sintang- Kalimantan Barat

Ini kali keduaku datang di Sintang-Kalimantan Barat bagian timur, dan kedatangan saat ini akan punya cukup waktu untuk menjelajah kekayaan Indonesia di pulau Kalimantan. Sintang merupakan wilayah pertemuan sungai Kapuas dan sungai Melawi, dahulu orang menyebut senentang (pertemuan dua sungai) namun lama kelamaan menjadi sintang. Wilayah yang berdekatan dengan sungai sangat berkaitan dengan “ikan”, ikan merupakan lauk yang sangat digemari di Sintang terutama ikan sungai bahkan ikan laut tidak terlalu disukai.
Hari Sabtu 2 Juni 2012 aku berkesempatan jalan-jalan di pagi hari untuk melihat kota Sintang, tanpa disadari jalan yang kuselusuri memasuki pasar kota Sintang. Ada yang menarik perhatian, banyak sekali jenis-jenis ikan sungai yang dijual di pasar dan banyak dalam keadaan hidup.

Figure 1. Senentang (pertemuan sungai Melawi (air warna coklat) dan sungai Kapuas), sungai Melawi memasuki sungai Kapuas dan menjadi anak sungai Kapuas
Ikan Toman
Ikan toman merupakan sejenis ikan gabus yang khas dari danau Sentarum, danau Sentarum terletak di wilayah hulu sungai Kapuas. Biasanya anakan ikan ini akan dibawa ke wilayah sintang dan dibesarkan dalam karamba di sungai Kapuas. Ikan ini sangat digemari oleh penduduk setempat. Ikan toman bisa juga dibuat menjadi ikan asin dan kerupuk dengan harga jual yang cukup mahal yaitu Rp. 45.000/kg.



Figure 2, 3, 4: Ikan Toman, ikan asin toman dan kerupuk ikan toman

Ikan Lais
Ikan lais merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak terdapat di wilayah sungai Kapuas dan anak sungai Kapuas. Menurut penduduk setempat Ikan Lais ada beberapa jenis salah satunya adalah lais Kapuas dan lais lubuk (anak sungai Kapuas). Dari dua jenis itu jika dilihat warnanya maka Lais Kapuas sedikit cerah dan putih dibandingkan lais lubuk yang sedikit gelap dan kemerahan, walaupun bagi orang awam pasti akan melihat sama saja bentuk dan warnanya. Lais lubuk tidak pernah dijumpai di sungai Kapuas begitu juga dengan lais Kapuas. Dan lais Kapuas bisa menjadi besar sedangkan lais lubuk akan tetap kecil-kecil.


Figure 5 & 6: Lais lubuk dan lais Kapuas
Ikan lais dapat dinikmati baik ikan segar atau dalam bentuk awetan. Bentuk awetan ikan lais yang cukup populer adalah ikan asin dan ikan Salai (ikan asap).


 Figure 7 & 8: Ikan asin dan salai lais

Ikan Baung/Ikan Patin/Benga/Tapak
Ikan Baung dan patin di Jawa memang sudah terkenal, ikan baung dapat di temui di sungai-sungai dan ikan patin banyak dibudidayakan. Di Sintang ada keunikan sendiri, patin dan baung sama-sama hidup di sungai walaupun ada yang sudah membudidayakan di kolam, dan dari keterangan penduduk setempat patin dan baung merupakan jenis yang sama, namun jika masih kecil namanya ikan PATIN namun jika sudah besarnya sedang namanya IKAN BAUNG dan jika besar yang ditemukan di sungai namanya ikan BENGA (hiu sungai) namun jika sudah besar sekali namanya TAPAK. Ikan ini banyak dimasak gulai dan kuah asam. Ikan yang dijual kebanyakan masih hidup dan khusus ikan benga harus diikat supaya tidak lepas karena cukup berbahaya, sedangkan ikan Tapak cukup ditakuti karena menurut informasi bisa memakan manusia.

Figure 9: Ikan Baung (patin besar)

Figure 10: Ikan Patin

Figure 11: Ikan Benga

Ikan Jelawat
Jenis ikan lain yang cukup populer adalah ikan jelawat. Ikan Jelawat mempunyai tekstur daging yang lembut dan sering dimasak dengan sistem tim atau kukus.

Figure 12: Ikan Jelawat

Ikan labau/Tengadak/tengalat
Ikan ini mirip dengan ikan jelawat namun tidak amis, penduduk setempat biasanya dikukus. Bahasa melayunya adalah labau atau tengalat namun bahasa dayaknya adalah tengadak.


Figure 13 & 14: Ikan Labau dan Tengalat

Ikan Gurame Sungai
Ikan gurame merupakan ikan yang umum yang bisa ditemukan dimanapun, namun ikan gurame yang ditemukan di sungai akan sangat sulit dijumpai. Disungai Kapuas ikan gurame dapat besar seperti ikan gurame yang dipelihara di kolam di Jawa atau di wilayah lain dan banyak ditemukan di sekitar sungai Kapuas.

Figure 15: Ikan Gurame sungai

Ikan sluang
Ikan sluang merupakan jenis ikan kecil dan kebanyakan dibuat menjadi awetan seperti ikan asin dan sale, jarang ditemukan dalam bentuk segar musiman banjir atau pasang.


Figure 16 & 17: Ikan sale dan asin sluang

Ikan Lele
Ikan Lele banyak dijumpai dimanapun, begitu juga di sungai Kapuas ikan lele sangat mudah didapatkan dan banyak juga dibudidayakan oleh masyarakat setempat.


Figure 18 & 19: Ikan Lele besar dan kecil

Ikan Tilan
Ikan ini kurang disukai karena kurang enak dan bentuknya menurut pendapat penduduk jelek karena punya mulut panjang, sehingga lebih banyak dibuat ikan asin.

Figure 20: Ikan Tilan

Belut Sungai
Sungai Kapuas dan anak sungai Kapuas merupakan surga bagi ikan air tawar, namun menurut keterangan penduduk setempat ikan sudah tidak sebanyak dahulu. Berkurangnya populasi ikan bisa disebabkan karena banyaknya polusi di sekitar sungai baik dari limbah-limbah pabrik ataupun habitat yang mulai berubah karena penebangan hutan. Hal lain yang menyebabkan berkurangnya jumlah dan jenis ikan adalah penangkapan ikan yang tidak selektif, dahulu menangkap ikan menggunakan pancing atau jaring, namun sekarang menggunakan racun/tuba/bahan kimia lain serta memakai strom (accu) khususnya di sungai-sungai kecil sehingga semua ikan dari segala ukuran dan jenis banyak yang mati. Pertanyaan saat ini jika semua praktek diatas terus berlanjut “apakah sungai Kapuas dan anak sungai Kapuas di Kalimantan Barat akan selalu menjadi surga bagi ikan?”

Figure 21: Belut sungai

Peniti- Segedong, Kalimantan Barat

mancing di sungai segedong

nah yang ini lokasinya gak jauh2 dari kota pontianak (kurang lebih 30 km) jika anda ingin mencoba gimana rasanya hentakan udang galah, anda cukup membawa pancing dan menyewa perahu serta jangan lupa umpan yang biasa digunakan para pemancing untuk memancing di lokasi ini agar berhasil mendapatkan udang ukuran A super antara lain adalah cacing nipah dan udang rebon (anak udang)
waktu2 yang bagus untuk mancing udang galah adalah ketika air konda (pasang tidak surut pun tidak) sebab pada saat itu tidak ada arus yang kuat sehingga memungkinkan udang untuk mencari makan sedangkan pada saat arus kuat biasanya udang hanya bersembunyi disarang- sarang mereka. suhu air juga berpengaruh,misalnya pada saat suhu air dingin biasanya udang enggan mencari makan sedangkan jika suhu air terasa hangat biasanya udang akan agresif. kondisi air yang terang juga memungkinkan udang keluar mencari makan, namun jika air terlihat sangat keruh maka janganlah terlalu berharap akan mendapat hasil pancingan yang banyak.

Cara memancing ikan mas

Cara yang biasa dipakai di Indonesia untuk memancing ikan mas terdapat dua cara yaitu dengan menggunakan rangkaian berpelampung atau rangkaian langsung yang diberi pemberat (disebut glosor). Pada mancing sistim galatama rangkaian glosor yang dipakai karena pelampung tidak diperbolehkan. Sedang pada lomba mancing yang biasa, baik kedua rangkaian tadi boleh digunakan. Penggunaan rangkaian mana yang cocok atau lebih efektif tergantung dari kebiasaan pemancing itu sendiri, kondisi cuaca dan empang tempat memancing juga turut mempengaruhi. Beberapa rangkaian tambahan lainnya yang diurai di sini didapat dari literatur asing, di mana kondisi mancing mereka berbeda dengan kita.
Mereka tidak mengenal empang sewa yang khusus untuk mancing seperti di Indonesia, tetapi memancingnya langsung dari alam yang terpelihara. Sehingga pada sungai atau perairan yang di tuju masih mudah dicari ikan masnya, selain itu sistim tangkap dan lepas (Catch And Release) juga sistim batasan yang boleh diangkat (Bag Limit) sangat dipatuhi para pemancing asing, tentu saja hal ini dapat menjaga kelestarian ekosistem ikan mas pada habitat aslinya.
Beberapa link-link dari situs asing mengenai mancing dan hal yang berhubungan dapat anda temui pada halaman
Link Mancing.RANGKAIAN BERPELAMPUNG
Rangkaian berpelampung merupakan rangkaian umum yang banyak dipakai pemancing, karena isyarat deteksi mudah dibaca. Pemasangan pelampung cukup mudah bila digunakan peniti khusus pelampung dan karet pembatas khusus (stopper) yang membuat rangkaian tadi menjadi praktis di joran anda. Mula-mula loloskan kenur pada jalur kenur di joran, masukkan secara berurut karet pembatas, peniti pelampung, karet pembatas, timah sebesar biji lada terakhir ikatkan peniti (link swivel) di ujung kenur. Rangkaian berpelampung ini sangat cocok diterapkan pada air yang tenang atau berangin sedang dengan kedalaman maksimal 2 meter.
Ukuran kedalaman air harus tepat agar jarak pelampung dengan umpan tidak terlalu panjang yang dapat membuat ikan luput dikenai saat joran digentak, jangan pula terlalu pendek sehingga pelampung tenggelam atau umpan mengambang. Lontarkan umpan ke tengah perairan, gulung kenur sedikit , celupkan ujung joran ke air kepretkan joran sampai kenur menjadi tenggelam karena kenur yang mengambang akan terbawa arus atau tertiup angin. Pilihlah daerah terdalam di tempat jatuhnya lemparan dengan menggeser sedikit demi sedikit hingga pelampung agak tenggelam. Perhatikan pelampung dengan seksama, bedakan gerakan pelampung karena tertiup angin, terbawa arus atau tersenggol ikan. Gerakan pelampung batang yang umpannya sedang dimakan adalah ke arah bawah, waspadalah untuk segera menggentak joran tatkala pelampung tenggelam seluruhnya. Hentakan joran ke arah belakang dengan keras. Mulailah permainan anda selanjutnya yakni menakalukkan ikan yang terpancing itu.
ilustrasi rangkaian berpelampung dan glosor


RANGKAIAN GLOSOR
Telah diurai di atas bahwa rangkaian berpelampung lebih nyaman dan mudah diperhatikan karena deteksi gigitan ikan mas dapat dilihat melalui pelampung. Namun rangkaian tersebut tidak selamanya dapat dipakai seperti pada saat angin yang kencang, perairan yang terlalu dalam (2 m lebih) atau arus air yang deras. Juga pada mancing sistim galatama yang tidak memperbolehkan penggunaan pelampung. Untuk itulah dapat anda pakai rangkaian pancing tanpa pelampung yang biasa disebut glosor. Metoda ini sebenarnya juga sangat efektif mendeteksi gigitan ikan mas pada umpan karena menyalurkan getaran langsung pada kenur.
Keuntungan lainnya dari rangkaian ini antara lain yaitu dapat dilontarkan lebih jauh lagi ke tengah, mudah mendeteksi umpan yang disambar ikan mas sebelum umpan tersebut mencapai dasar, jarang membuat kenur anda dengan kenur pemancing lain saling mengikat (kusut) dan anda tak perlu memicingkan mata karena melihat pelampung yang jauh namun cukup melihat tempat masuknya kenur ke dalam air atau merasakan umpan yang termakan dengan sentuhan jari anda bahkan terkadang mata kail akan tertancap sendiri tanpa perlu anda menggentak lagi. Kenur anda di penggulung cukup diikatkan pada ujungnya sebuah peniti khusus mancing.
Agar lebih praktis, gunakan kenur pengikat kail berwarna hitam sepanjang 20 cm, ikatkan peniti pancing di ujungnya, masukkan timah pemberat minimal sebesar biji jagung lalu ujung kenur yang lain ikatkan kili-kili (swivel), ingat ! timah pemberat jangan sampai tertahan jadi artinya kenur harus dapat meluncur mulus melalui lubang pada timah pemberatnya (alat seperti ini biasa disebut bemper). Hati-hati bila timah pemberat yang dipakai ukurannya agak besar, apabila sedang mengajar ikan mas tiba-tiba ikan berontak dan ikan dapat meloloskan diri maka jepretan timah pemberat dan rangkaian pancing akan meluncur deras ke arah anda. Kekurangan pada rangkaian pancing glosor adalah kurang pekanya pendeteksian pada gigitan ikan mas yang terkadang sangat halus sekali.

RANGKAIAN LAINNYA
Rangkaian-rangkaian lain yang akan diurai di sini adalah dasar, pengembangan atau perpaduan dari pada dua rangkaian sebelumnya. Penggunaannya kurang umum dilakukan pemancing karena memang hanya untuk menghadapi situasi tertentu dan seperti telah diulas di atas beberapa diantaranya berasal dari literatur asing dengan kondisi berbeda. Tetapi tidak ada salahnya untuk diketahui, karena dapat menjadi bahan perbandingan.

Rangkaian Langsung (Free Lining), rangkaian ini sangat sederhana karena hanya dengan mengikatkan sebuah kail tunggal pada ujung kenur. Cara ini sebenarnya tergolong sangat tradisional, namun sangat efektif mendeteksi gigitan ikan mas yang halus sekalipun dan berguna untuk menghadapi ikan mas yang malas atau penakut sekali cara makannya. Sebab melalui rangkaian kenur bebas ini ikan mas yang sedang mencoba-coba umpan tak akan merasa takut melahap umpan karena tak ada beban yang menghalanginya. Kunci keberhasilannya terletak pada berat dan besar umpan yang digunakan, sehingga hanya dengan penggunaan yang tepat, umpan dapat dilontarkan secara akurat menuju sasaran tanpa mengurangi rasa ketakutan ikan.
Rangkaian langsung berpemberat besar, adalah pengembangan dari kenur bebas yang ditambahkan sebuah pemberat berlubang yang agak besar (kira-kira sebesar ujung jari telunjuk), cara merangkainya hampir sama dengan rangkaian glosor hanya saja tanpa menggunakan bemper, jadi masukkan dulu sebuah pembatas lalu timah pemberat dan terakhir ikatkan sebuah kail tunggal saja, kenur tentunya harus dapat bergerak bebas.

Maksud dari rangkaian ini adalah saat ikan mas berusaha melahap umpan maka ikan tersebut tak ragu-ragu lagi melahap atau menyambarnya karena belum ada beban yang menahannya, namun saat kail berumpan yang dimakannya tertahan pada batas timah ikan akan terkejut sehingga menyebabkan kail akan menancap dengan sendirinya akibat beban timah pemberat yang cukup besar itu.
Rangkaian pancing glosor berpelampung merupakan perpaduan antara rangkaian glosor dan rangkaian berpelampung namun pelampung yang dimaksud bukan berada di air tetapi berada tepat di antara penggulung dan jalur kenur (marit) yang pertama. Fungsi pelampung adalah pengalih perhatian anda terhadap getaran akibat umpan yang termakan ikan, gerakan pelampung naik turun kemudian jatuh terlepas akibat kenur ditarik ikan. Untuk menggunakannya harus pula disediakan tatakan joran (rod rest) seperti ilustrasi di bawah ini. Alat deteksi dapat dibuat sendiri dari gabus dan jepitan rambut (di asalnya disebut Bobbin Indicator) atau dapat juga memakai alat deteksi yang disebut monkey climber karena dapat bergerak turun naik.

Memancing di Laut

Memancing ikan di laut

untuk beberapa orang, memancing ikan yaitu hobi yang mengasyikkan, terlebih mancing ikan di laut. pasalnya, terpaan ombak, dampak cuaca, serta type ikan yang dapat didapat lebih menantang dari pada mancing di air tawar.
mancing di laut bukan sekedar bisa dikerjakan di siang hari ( sepanjang pagi sampai senja ) namun juga pada malam hari. aktivitas mancing ini amat bergantung pada baik buruknya cuaca waktu memancing.
bila anda merencanakan untuk memancing di pantai batu karas pada siang hari, waktu yang sangat baik yaitu waktu fajar tiba. pada saat fajar atau subuh hari tiba, banyak type ikan laut yang siklus biologisnya bikin mereka bangun dari tidurnya serta melacak makan.
Tips dan doa Memancing ikan
dari waktu fajar, aktivitas mancing dapat dilanjutkan sampai siang hari sepanjang cahaya matahari tidak terhambat awan mendung. cuaca yang mendung mempersempit jarak penglihatan anda ke didalam laut, hingga mendung menyusahkan anda saat mencari lokasi mancing yang strategis ( terumbu karang ) di laut.
sesaat itu, bila anda merencanakan untuk mancing pada malam hari, cermati keberadaan bln.. waktu dimana bln. tidak terlihat ( terhalangi awan ) yaitu waktu yang sangat baik untuk mancing ikan laut pada malam hari.
perihal ini berkenaan dengan sinar bln. yang memantul di permukaan air laut. kandungan garam di air laut serta cahaya bln. mengakibatkan senar pancing yang anda benamkan tampak menyala. nyala senar pancing anda tampak dari didalam laut serta menghindari ikan-ikan yang barangkali anda pancing.
walau demikian, bila anda merencanakan untuk mancing udang atau cumi-cumi, sinar bln. justru berikan keuntungan untuk anda dikarenakan ke-2 hewan laut ini tertarik pada sinar. hewan-hewan ini condong berkumpul di permukaan air waktu bln. bercahaya terang. tersebut kenapa beberapa nelayan bikin sinar buatan memakai lampu atau petromaks untuk mancing udang serta cumi-cumi.
ombak, awan, serta kecepatan angin juga merubah kegiatan ikan di laut. besar atau kecilnya ombak disebabkan tiupan angin. bila ombak besar, ikan-ikan condong berdiam diri di area teluk. bila awan menghambat cahaya matahari, ikan-ikan condong berenang jauh ke basic laut, hingga kurang beruntung untuk mancing.
sesaat itu, pada musim hujan, kandungan garam didalam air laut dapat menyusut dikarenakan banyaknya curah air tawar yang terkumpul melalui turunnya hujan. ini mengakibatkan jumlah ikan di dekat permukaan laut menyusut ; ikan-ikan condong “mengungsi” ke sedang lautan atau bersembunyi di balik terumbu karang.
dengan garis besar, tehnik mancing di laut bisa dibagi ke didalam dua type, yakni mancing di dalam laut ( offshore ) serta mancing dari daratan ( inshore ). setelah itu, tehnik mancing dari daratan ( inshore ) bisa dibagi lagi jadi sebagian jenis.
ada jenis memancing dari pantai ( surfishing ). tehnik mancing dari pantai umumnya diaplikasikan tepi’>di tepi pantai berpasir gunakan alat spinning. tak hanya spinning, umumnya dipakai juga beragam type perlengkapan yang lain, bergantung dari type ikan apa yang akan dipancing.
kerapkali beberapa pemancing memakai umpan hidup layaknya irisan ikan mati, ikan hidup, cacing laut, udang, serta kepiting kecil. namun, banyak juga pemancing yang memakai umpan tiruan. bila memilih lokasi yang pas, mungkin saja anda memperoleh tangkapan ikan besar.
ada juga memancing dari dermaga ( pierfishing ). pada jenis ini, pemancingan dapat dikerjakan dari dermaga kayu, pelabuhan, apalagi penahan gelombang. umumnya pemancing yang lakukan pierfishing yaitu pemancing amatir yang mancing untuk tujuan rekreasional berbarengan keluarga.
walau demikian, bukan hanya bermakna mancing dari dermaga tidak pas untuk memperoleh ikan-ikan besar. ikan-ikan layaknya kakap putih, pari, hiu, dan sebagainya mungkin saja berseliweran dibawah dermaga. alat pancing yang biasa dipakai yaitu jenis spinning, yakni jenis yang sangat gampang dipakai. umpan yang dipakai didalam pierfishing sama juga dengan didalam surfishing.
yang paling akhir yaitu mancing dari batu karang ( rockfishing ) serta ini amat pas untuk di pantai batu karas. bila anda mancing ikan dari atas batu karang ( umumnya batu karang yang terjal serta sukar dicapai ), besar kemungkinan untuk memperoleh ikan yang semakin besar daripada bila anda mancing di pantai ( surfishing ) ataupun di dermaga ( pierfishing ). adapun peralatan serta umpan yang dipakai didalam rockfishing sama juga dengan dua jenis pemancingan inshore pada mulanya.
terdapat banyak factor yang merubah aktivitas memancing di laut, diantara yang sangat dominan yaitu factor cuaca yang perlu betul-betul di perhatikan, yakni factor cuaca diatas permukaan laut.
matahari serta bln. yaitu factor cuaca diatas permukaan laut. factor matahari di siang hari serta juga bln. pada malam hari nyatanya banyak merubah aktivitas memancing di laut ini. di siang hari, memancing baiknya dikerjakan waktu pagi atau subuh menyambut dimana ikan keluar untuk melacak makan sesudah tertidur.
waktu malam hari, ada tidaknya bln. dapat merubah aktivitas memancing. memancing disaat bln. terlihat, dapat menyebabkan senar pancing yang masuk ke didalam air laut yang memiliki kandungan garam dapat amat jelas tampak, layaknya yang memantulkan sinar, hingga umumnya ikan dapat menjauh.
disamping itu, ada awan, ombak, serta angin. ketiga perihal tersebut juga amat punya pengaruh didalam aktivitas memancing ini. angin yang berhembus kencang dapat menyebabkan ombak yang besar.
bila memancing di dalam teluk yang curam, saat berlangsung ombak besar umumnya ikan-ikan kecil dapat bergerak ke pinggir teluk yang dapat diikuti oleh ikan-ikan besar yang tengah melacak mangsa, hingga ikan ditengah teluk jadi minim.

memancing sotong atau cumi di laut

memancing sotong sangatlah gampang dilakukan dengan bermodal senter anda sudah bisa mendapat sotong. ada dua cara untuk memancing sotong tetapi kedua cara itu sama sama memerlukan senter:
1. memancing biasa
2. memancing dengan cara di cedok

 cara memancing biasa:
  1. umpan mengguankan umpan khusus yang berbentuk sotong
  2. arahkan senter di bagian tempat kita memancing
  3. setelah dapat jangan biarkan cumi didepan muka kita (takutnya sotong mengeluakan tinta dan mengenai muka kita
cara memancing dengan cedok:
  1. arahkan senter di bagian yang ingin kita cedok
  2. jangan menggunakan gayung tetapi mengunakan baskom yang memiliki banyak lubang 
  3. cedok cumi- cumi dari belakang dia akan lari kedalam

Bagian- bagian pada pancingan

Bagian- bagian pancing

ada beberapa bagian utama dari pancing yaitu:
  1. joran
  2. reel
  3. senar
  4. pelampung
  5. timah
  6. mata kail (ikan/udang)

Tipe Joran:

1. Surf Casting Rod
Joran untuk memancing dari pinggiran karang atau pantai, joran ini panjangnya bisa mencapai 5 meter, mempunyai dudukan reel yang kuat dan grip yang besar untuk dipegang oleh kedua tangan waktu melempat umpan. Biasanya blank-nya bertipe teleskopik. Ada teknik-teknik moderen dalam melempar umpan dengan joran ini hingga bisa mencapai jarak ratusan meter, contohnya Pendulum Cast.

2. Ice Fishing Rod

Joran untuk memancing di danau, kolam, atau sungai yang beku dengan cara membuat lubang di es. Joran ini pendek, hanya sekitar 80-100cm saja dan menggunakan spinning reel.













3. Fly Fishing Rod
Joran ini dirancang sedemikian rupa hingga dapat melempar umpan khusus berbentuk Flies yang relatif ringan dalam jarak yang jauh. Blank panjang dan kecil diameternya dengan kelenturan yang tinggi, reel seat dirancang khusus untuk fly fishing reel. Rod ini biasanya mempunyai 1 ring guide yang besar disebut Stripping Guide dan beberapa ring guide yang lebih kecil disebut Snake Guide, diletakkan di sepanjang blank joran untuk mengontrol jalannya fly line (kenur khusus untuk fly fishing) yang relatif tebal diameternya. Untuk menghindari gangguan dalam melempar (cast) biasanya rod ini tidak mempunyai bagian butt yang berada belakang reel seat, ataupun ada biasanya pendek saja. Tapi ada tipe rod yang mempunyai butt di bagian belakang reel seat dan malahan ada juga yang dilengkapi gimbal butt, biasanya untuk saltwater fly fishing.

4. Trolling Rod
Trolling RodJoran khusus untuk memancing dengan cara Trolling, yaitu memancing dengan menyeret umpan buatan atau umpan alami memakai kapal yang berjalan dalam kecepatan tertentu. Joran ini biasanya mempunyai ukuran dari 5feet sampai dengan 7feet. Ada 2 tipe line guide untuk joran trolling, light dan medium trolling sampai dengan 50lbs biasanya menggunakan ring guide, untuk heavy trolling 50lbs keatas menggunakan roller guide. Semua tipe joran trolling menggunakan tipe Overhead Reel (conventional reel), yaitu reel yang posisinya berada pada sisi atas joran. Bagian butt pada joran trolling ada 2 jenis, yaitu tipe bent (bengkok) dan straight (lurus). Merek-merek terkenal untuk joran tipe ini antara lain adalah: Penn, Biscayne, G-Loomis, American Tackle, Shakespeare, Shimano. Seorang perancang terkenal untuk joran jenis ini adalah Ian Miller dari Australia.

5. Baitcasting Rod
Baitcasting Rod adalah joran dengan Overhead Reel, biasanya digunakan untuk casting umpan di lokasi2 yang sulit terjangkau dengan akurasi yang tinggi. Ciri khas joran tipe ini ditandai dengan adanya pegangan untuk jari telunjuk disebut Trigger Grip atau Pistol Grip (menyerupai trigger pada senapan) pada real seatnya, dan ring guide untuk joran tipe ini biasanya berdiameter jauh lebih kecil daripada ring guide pada spinning rod. Biasanya merek-merek terkenal mengeluarkan 2 model untuk tipe joran yang sama, yaitu model spinning dan model baitcasting.


6. Spinning Rod
Spinning Rod adalah joran dengan Spinning Reel, joran ini biasa digunakan untuk casting umpan jarak jauh dengan mengorbankan sedikit akurasi lemparan. Joran dengan spinning rod adalah joran yang paling umum digunakan di Indonesia karena kemudahan pakai dan harga yang terjangkau. Joran spinning bisa berbentuk teleskopik, 1 section hingga 3 section blank. Spinning rod mempunyai ring guide yang relatif besar terutama pada ring guide yang pertama bila dihitung dari reel seat, fungsi ring guide yang besar ini adalah me-minimalkan friksi kenur yang berputar terhadap ring guide pada saat umpan dilempar. Spinning rod mempunyai jenis-jenis yang populer dikalangan pemancing seperti joran yang biasa dipakai mancing di empang, joran surf casting, joran popping, joran jigging dan sebagainya.

7. Popping Rod
Popping Rod adalah joran untuk mancing dengan metode Popping, yaitu melempar umpan buatan dari kayu atau plastik yang disebut Popper. Joran popping menggunakan spinning reel sebagai penggulung kenur. Joran ini mempunyai rentang panjang blank mulai dari 7 feet sampai dengan 8,6 feet. Bagian butt dari joran ini sangat kuat, bagian grip nya menggunakan EVA foam dan dilengkapi dengan gimbal butt, beberapa tipe joran menggunakan reel seat dengan kunci pengaman. Joran popping masa kini menggunakan bahan dasar carbon composite untuk blank-nya, bahan ini sangan kuat dan ringan sehingga joran popping moderen dapat memiliki rating sampai dengan 100lbs, hampir rata-rata joran popping mempunyai fast action tapper. Rating joran popping biasanya disebutkan dalam satuan PE, misalnya PE5, PE6, PE8, PE10. PE adalah satuan ukuran maksimal beban (breaking strain) pada kenur braided, artinya bila suatu joran popping mempunyai rating PE8 berarti kekuatan kenur maksimal untuk joran tersebut adalah PE8. Ring guide untuk joran popping rata-rata sudah memakai bahan metal alloy atau Silicon Carbide untuk mengantisipasi gesekan kenur braided dengan beban yang besar. Orang jepang terkenal sebagai pengrajin joran popping yang bagus, merek-merek terkenal banyak berasal dari sana seperti Fisherman, Carpenter, dan Sevenseas.

8. Jigging Rod
Orang Jepang tergila-gila dengan metode mancing yang dinamakan Jigging ini, yaitu mancing dengan menggunakan umpan berbentuk Metal Jig. Umpan ini bisa dilempar kemudian ditarik-tarik, atau bisa juga diulur masuk ke air sampai dengan kedalaman tertentu kemudian ditarik-tarik dengan irama tertentu (horizontal jigging atau vertical jigging). Joran jigging memerlukan kekuatan yang besar karena beban umpan yang bisa mencapai lebih dari 500gr, semua joran jigging mempunyai fast action tapper. Panjang joran jigging bervariasi mulai dari 5 feet sampai dengan 7 feet. Seperti halnya joran popping, joran jigging mempunyai konstruksi yang sangat kuat tapi ringan, dikarenakan aktifitas jigging yang sangat menguras tenaga. Rating joran jigging biasanya disebutkan dalam satuan PE, misalnya PE5, PE6, PE8, PE10. PE adalah satuan ukuran maksimal beban (breaking strain) pada kenur braided, artinya bila suatu joran jigging mempunyai rating PE8 berarti kekuatan kenur maksimal untuk joran tersebut adalah PE8. Joran jigging mempunyai 2 model yaitu overhead dan spinning, beberapa merek terkenal mengeluarkan 1 tipe joran yang sama dengan model overhead dan spinning. Walaupun joran jigging mempunyai rating sampai dengan 100lbs, joran model overhead tetap menggunakan line guide berupa ring, bukan roller seperti pada joran trolling. Ring guide menggunakan bahan dasar metal alloy atau silicon carbide untuk menahan gesekan kenur braided. Seperti halnya joran popping, merek-merek terkenal banyak berasal dari Jepang seperti Fisherman, Carpenter, dan Sevenseas.

9. Joran Tegek

Power dan Action dari joran
Joran dibagi-bagi kelasnya dengan Action (sifat-sifat kelenturan joran waktu mendapat beban) dan Power (kekuatan joran).

- Slow Action
Joran tipe ini sangat lentur lifting powernya sangat rendah, ujung joran dapat melengkung sampai hampir mendekati bagian butt dari joran, joran ini bagus untuk mendeteksi gigitan ikan-ikan kecil dan menggunakan kenur yang kecil. Dengan joran tipe ini, tekanan dari ikan lebih diserap oleh joran daripada oleh kenur karena sifat kelenturannya. Joran dengan bahan dasar fiberglass biasanya mempunyai sifat slow action.

- Fast Action
Bila ditekuk joran ini akan sangat cepat sekali kembali ke posisi semula, sangat cocok untuk melempar umpan dengan akurasi tinggi dan untuk memainkan umpan buatan sehingga gerakannya bagus di air. Joran fast action hanya melengkung pada bagian atas joran saja, biasanya mulai dari setengah bagian joran keatas. Joran-joran moderen dengan tipe ini biasanya terbuat dari High Modulus Graphite atau Carbon Composite sehingga mempunyai kekuatan, sensitifitas dan power yang luar biasa.
Power rating dipakai untuk menentukan beban maksimal umpan dan kelas kenur yang dapat ditangani oleh joran tersebut, hal ini lebih berhubungan dengan besarnya target ikan yang akan dipancing


Tipe Reel:

1. Reel Spincasting 


Reel jenis ini sangat ideal untuk pemancing pemula, karena penggunaanya yang relatif mudah. Reel jenis ini biasanya digunakan untuk memancing ikan yang tidak terlalu besar. Reel ini memerlukan joran khusus spincasting yang memiliki guide line / pengatur senar diatas. Karena pemasangan ril ini juga berada diatas joran. Untuk menggunakan reel ini sangat mudah, di atas reel ini terdapat tombol, jadi ketika kita akan melempar umpan ke tengah perairan tombol itu ditekan, sehingga senar akan keluar pada saat kita melempar.


 2. Reel Spinning



Reel Spinning atau Spinning Reel adalah reel yang biasa kita jumpai dan biasa digunakan oleh para pemancing pada umumnya. Reel ini juga sering di sebut reel open-face karena tidak ada penutup pada gulungan senar. Reel ini biasanya dipasang dibawah pegangan joran. Untuk menggunakan ril ini pertama kita buka dulu pengalaman gulungan / bail , setelah itu gunakan jari telunjuk untuk menahan senar sebelum melakukan lemparan. Setelah umpan dilempar, lepaskan jari telunjuk dan kembalikan pengaman ke posisi semula. Reel ini mungkin agak sulit digunakan bagi pemancing pemula.

 3. Reel Baitcasting

Ril ini biasanya digunakan oleh para pemancing pro, karena ril ini memerlukan kontrol yang baik saat kita melempar umpan. Jika tidak, akan membuat senar kusut. Tidak semua pemancing memiliki kemapuan untuk mengontrol ril baitcasting ini, sehingga hanya pemancing pro saja yang sering menggunakan ril jenis ini.


 4. Reel Flyfishing


Ril ini jarang kita jumpai di negara kita, karena teknik fly fishing jarang digunakan disini. Ril ini lebih banyak berfungsi hanya untuk menggulung senar saja. Karena teknik fly fishing adalah teknik memancing dengan menggunakan umpan yang sangat ringan, perlu keahlian khusus untuk melakukan teknik ini.

Tipe Senar:



Tips Memilih Senar Pancing – Pemilihan tali pancing yang tepat dan betul banyak mempengaruhi hasil pancingan setiap kaki pancing. Terdapat pelbagai jenis dan tujuan bagi setiap tali pancing yang terdapat dipasaran. Minggu ini TGL ingin mengajak rakan-rakan berkongsi maklumat tentang tali pancing.
Terdapat dua jenis tali pancing dipasaran iaitu main line dan hook line. Penggunaannya disesuaikan dengan tujuan kita iaitu mencari ikan besar/kecil. Diameternya juga disesuaikan dengan besar kecilnya ikan yang kita inginkan.

Jenis-jenis tali pancing

Monofilament adalah jenis tali dengan serabut (filament) tunggal, yang terbuat dari bahan asas nylon. Bahan asas pembuatan tali nylon ini adalah biji nylon (nylon chips).
Monofilament terbahagi kepada tiga jenis iaitu:- Nylon Homo-Polymer, merupakan generasi pertama dari jenis nylon yang diperbuat dari bahan nylon 6. Jenis ini masih dikeluarkan sehingga kini kerana ia merupakan pilihan yang paling ekonomi.

Nylon Co-Polymer, merupakan jenis yang diformulasi khusus untuk mengatasi kekurangan pada jenis homopolymer. Dengan elongasi (mengganjalan pada ketika ditarik) yang kecil, kelenturan yang lebih baik dan memiliki kekuatan lebih tinggi dari jenis nylon homo-polymer. Ianya diblending (dicampur) dari dua jenis bahan iaitu nylon 6 dan nylon 66. Jenis ini dipelbagaikan lagi kepada:-

  1. Extra Strength
  2. Better Abrasion Resistance
  3. SofterFluoro Carbon, Jenis ini dibuat untuk mengatasi kelemahan dari jenis bahan nylon, dibuat dari bahan polyvinyledene fluoride (PVDF).
Kelebihan tali pancing ini adalah :
  • Indeks bias (Reflexion Index) ianya adalah 1.43 karena menghampiri indeks bias air iaitu 1.34, jadi penampakan jenis ini lebih tak terlihat dibandingkan dengan jenis nylon yang memiliki indek bias 1.53.
  • Berat jenis (Bouncy), jenis ini juga lebih cepat tenggelam daripada jenis nylon dengan kadar beratnya 1.78kg/lt yang lebih berat daripada berat jenis nylon 1.14kg/lt, (berat jenis air tawar = 1.00kg/lt)
  • Jenis ini tidak banyak menyerap air, sehingga dalam keadaan basah atau kering sifatnya tidak banyak berubah atau lebih solid.
  • Jenis ini lebih tahan terhadap radiasi ultra violet.
Kekurangan jenis ini adalah :
  • Tenacity (kekuatan tanpa dipengaruhi diameter) carbon lebih kecil dibandingkan dengan nylon,pada ukuran diameter yang sama,jenis nylon lebih kuat dibanding dengan fluoro carbon.
  • Kelenturan fluoro carbon kurang cantik dibanding dengan jenis nylon.
  • Perbandingan kekuatan ikat terhadap kekuatan linear oleh jenis fluoro carbon hanya 60%, dibandingkan dengan jenis nylon yang antara 70% hingga 80%.
  • Harga jenis fluoro carbon jauh lebih mahal dibandingkan dari jenis nylon.
Multifilament adalah jenis dengan banyak serabut/filament. Permukaan jenis ini kasar, tidak sehalus dengan bahan nylon.

Braided adalah jenis senar yang memiliki banyak serabut dan menyerupai jalinan rambut. Dibuat dari bahan plyethylene (PE) yang disebut Dyneema. Jenis ini unggul karena keregangannya rendah, kekuatan lebih baik dan sifatnya menyerap air, tidak transparansi.

Pelampung:

Pelampung merupakan suatu alat bantu / indikator yang serba guna bagi pemancing. Pelampung tidak hanya berfungsi sebagai indikasi bahwa umpan termakan, tetapi juga bisa membuat gerakan umpan terlihat lebih natural. Pelampung umumnya terbuat dari bahan gabus, kayu, bulu merak dan fiber / plastik, dengan bentuk yang beraneka ragam. Misalnya: Panjang, bulat, oval (telur), gasing, seperti kepala peluru dan bentuk bentuk yang beraneka ragam, tetapi tetap memiliki fungsi yang sama.. 

Pemakaian Pelampung
Pemilihan bentuk pelampung untuk dipakai memancing tergantung arus air di tempat pemancingan. Umumnya untuk memancing di empang / kolam, dipakai pelampung yang berbentuk panjang, dengan ukuran sekitar 9 -12 cm, tetapi bentuk lain juga bisa dipergunakan ( sesuai selera masing-masing ) dan untuk pemancingan galatama umumnya tidak menggunakan pelampung.
Untuk pemancingan di pinggir laut, umumnya dipakai pelampung yang berbentuk bulat atau gasing dan untuk pemancingan ditengah laut, misalnya trolling, umumnya tidak menggunakan pelampung.

Cara Kerja Pelampung
Umpan buatan dikaitkan ke hook dan dimasukkan ke air, hingga mencapai dasar. Pada saat umpan mencapai dasar, pelampung akan berdiri mengambang di air. Umpan yang mencapai dasar tersebut akan dikerubuti oleh ikan-ikan kecil, dan pelampung akan sedikit berayun naik turun. Saat umpan didekati oleh ikan besar dan dimakan, maka pelampung akan bergerak turun atau terendam, pertanda ikan telah tersangkut dikail.
Dari pengalaman kami indikator tersebut berbeda beda untuk jenis ikan. Tetapi secara umum jikan ikan yang kita pancing memiliki ukuran lebih dari 1 Kg biasanya pelampung langsung tenggelam karena ikan besar memiliki kebiasaan makan yang agak kasar. Untuk ikan patin atau ikan bawal juga memiliki pola gejala yang berbeda. Untuk itu lebih baik anda banyak belajar untuk mengenali tanda tandanya.
Chemical Light
Untuk pemancingan di malam hari, ujung joran atau ujung pelampung yang bentuknya panjang dapat dipasang atau divariasikan dengan chemical light yang dapat menyala dalam gelap selama beberapa jam. Agar menyala maka chemical light ( striker ) harus di tekan tekan agar bisa menyala, tetapi menekannya harus hati hati jangan sampai bocor karena jika bocor tidak akan menyala.

ISYARAT PELAMPUNG MEMANCING
Isyarat Pelampung ketika Ikan makan umpan kita
pelampung
Pelampung merupakan alat pendeteksi yang memberitahukan bahwa ikan mas tengah memakan umpan kita. Pelampung atau kambangan ini dibuat dari bahan yang sangat ringan agar dapat mengambang di air. Bahannya dapat terbuat dari kayu balsa, plastik atau bulu ayam merak. Bentuknya beraneka ragam dari yang berbentuk bola hingga batang dengan warna-warni yang terang.
Inilah saat terpenting yang harus anda perhatikan dengan seksama pada saat memancing. Tiap ikan mas tidak ada yang sama cara makannya. Perbedaan ini menghasilkan gerakan pelampung yang berbeda pula. Ikan berukuran sampai 1 kg (disebut ikan rame) biasanya makan dengan cara yang kasar. Pelampung akan langsung tenggelam saat umpan disambar, segera gentakkan joran. Untuk ikan mas yang besar atau yang makannya terlalu penakut gerakan pelampung mungkin hanya sekali saja, bila saat itu lengah maka anda hanya akan mendapatkan umpan habis termakan.
Ikan mas besar biasanya lebih waspada, ia akan makan umpan yang ada di depannya tetapi bila dirasa sesuatu menghalangi seperti mata kail, kenur dan lainnya, ikan tersebut akan menyemburkan kembali umpan tadi. Sehingga gerakan ini akan menghasilkan satu gerak saja pada pelampung.

Diasumsikan pelampung yang anda pakai terbuat dari bulu ayam merak. Bila pelampung dengan umpan di dasar air tegak lurus (pengukuran kedalamannya tepat), maka pelampung anda akan naik satu ruas dari batas air(Gambar A).
cara memancing
Dan bila jarak pelampung dengan umpannya miring (pengukuran kedalamannya dilebihkan), maka pelampung akan tenggelam satu ruas (Gambar B). Dua kondisi tadi menandai anda untuk segera menggentak joran.Isyarat pelampung berikut ini jelas-jelas menandakan umpan sedang dimakan, dan anda harus segera menggentak joran, diilustrasikan sebagai berikut :
  1. Pelampung bergerak turun naik dengan cepat seperti gerakan mesin jahit
  2. Pelampung bergerak turun naik dengan cepat kemudian menghilang
  3. Pelampung bergerak naik lalu tiba-tiba rebah kemudian terseret atau menghilang

Jenis Timah:

Bila pemancing menyebut kata “Timah”, yang dimaksud adalah pemberat. Kegunaannya agar kombinasi line, mata kail dan umpan lebih cepat tenggelam atau bila di”cast” bisa mencapai jarak yang jauh.
Timah sering menjadi pilihan bahan, karena berat jenisnya yang tinggi, mudah dibentuk karena titik lelehnya yang tidak terlalu tinggi dan relatif murah harganya. Walaupun akhir2 ini seiring dengan menipisnya deposit timah dinegeri kita, harganya menjadi semakin berat juga. Bentuk dan kegunaan dari pemberat ini sangat bervariasi, tergantung dari cara memancing.
Timah dalam kaitan sebagai pemberat biasanya adalah timah hitam (Pb-plumbum). Termasuk salah satu logam berat seperti Mercury(Hg), Cadmium(Cd) dll, yang sebenarnya bisa berbahaya bagi kesehatan. (DD 05/2007)
Jenis-jenis timah untuk pemberat
Penggunaan timah pemberat (lead) pada rangkaian mancing Ikan Mas berfungsi untuk: Menambah berat lontaran umpan. Menahan umpan dari arus air. Keseimbangan rangkai pancing. Pada rangkaian yang menggunakan pelampung, selain fungsi di atas tadi juga berguna agar umpan tetap berada di dasar perairan dan menahan umpan tidak berpindah dari tempat pertama dijatuhkan. Pada rangkaian glosor, timah pemberat ini selain berfungsi menambah berat lontaran juga membantu kenur tetap tegang dan membantu pemancing supaya kail dapat terkait dengan sendirinya. Fungsi tambahan lainnya bagi pemancing air tawar adalah dapat dipakai untuk menempatkan umpan pada kedalaman tertentu. Timah pemberat dipadu dengan pelampung yang sesuai dapat mengambangkan umpan berdasarkan keperluan. timah-pemberat Ukuran dan jenis timah pemberat dipilih berdasarkan sistim mancing yang dilakukan dan seberapa jauh lontaran yang dibutuhkan. Semakin jauh lontaran maka timah pemberatnya akan semakin besar. Untuk mancing Ikan Mas, umumnya memakai timah pemberat yang berlubang di tengahnya. Hal ini karena penyajian umpan kebanyakan berada di dasar perairan. Jadi peletakan umpan dan kailnya adalah setelah timah pemberat. Timah pemberat yang berlubang hanya membantu menambah berat lontaran tetapi tidak menambah berat umpan. Untuk itu sangat penting memperhatikan agar timah pemberat tersebut harus selalu dapat meluncur sempurna. Jangan sampai saat menyelipkan pada kenur dalam keadaan terjepit atau tersendat karena akan menambah berat umpan. Sebaiknya siapkan bermacam ukuran dan jenis timah pemberat pada kotak mancing karena keperluannya terkadang tidak dapat diduga. Ukuran besarnya timah pemberat dibuat menjadi beberapa ukuran standar. Yang terkecil ukurannya sebesar biji lada dan terbesar seukuran biji melinjo. Pada saat mancing lomba, harian dan borongan, ukuran timah yang dipakai adalah sebesar biji lada bila memakai rangkaian berpelampung. Pada galatama dan rangkaian glosor, ukuran timahnya sebesar kacang tanah dan biji melinjo atau dapat juga memakai timah yang berbentuk kerucut. Pemakaian timah daun yang mudah disobek umumnya digunakan pada rangkaian berpelampung dengan maksud agar mendapat ukuran berat yang sesuai secara praktis.

Artikel asli dari: http://www.mancing.info/index.php/piranti-mancing/timah-pemberat
Copyright ©2011 www.mancing.info
Silahkan kontak redaksi@mancing.info
Penggunaan timah pemberat (lead) pada rangkaian mancing Ikan Mas berfungsi untuk: Menambah berat lontaran umpan. Menahan umpan dari arus air. Keseimbangan rangkai pancing. Pada rangkaian yang menggunakan pelampung, selain fungsi di atas tadi juga berguna agar umpan tetap berada di dasar perairan dan menahan umpan tidak berpindah dari tempat pertama dijatuhkan. Pada rangkaian glosor, timah pemberat ini selain berfungsi menambah berat lontaran juga membantu kenur tetap tegang dan membantu pemancing supaya kail dapat terkait dengan sendirinya. Fungsi tambahan lainnya bagi pemancing air tawar adalah dapat dipakai untuk menempatkan umpan pada kedalaman tertentu. Timah pemberat dipadu dengan pelampung yang sesuai dapat mengambangkan umpan berdasarkan keperluan. timah-pemberat Ukuran dan jenis timah pemberat dipilih berdasarkan sistim mancing yang dilakukan dan seberapa jauh lontaran yang dibutuhkan. Semakin jauh lontaran maka timah pemberatnya akan semakin besar. Untuk mancing Ikan Mas, umumnya memakai timah pemberat yang berlubang di tengahnya. Hal ini karena penyajian umpan kebanyakan berada di dasar perairan. Jadi peletakan umpan dan kailnya adalah setelah timah pemberat. Timah pemberat yang berlubang hanya membantu menambah berat lontaran tetapi tidak menambah berat umpan. Untuk itu sangat penting memperhatikan agar timah pemberat tersebut harus selalu dapat meluncur sempurna. Jangan sampai saat menyelipkan pada kenur dalam keadaan terjepit atau tersendat karena akan menambah berat umpan. Sebaiknya siapkan bermacam ukuran dan jenis timah pemberat pada kotak mancing karena keperluannya terkadang tidak dapat diduga. Ukuran besarnya timah pemberat dibuat menjadi beberapa ukuran standar. Yang terkecil ukurannya sebesar biji lada dan terbesar seukuran biji melinjo. Pada saat mancing lomba, harian dan borongan, ukuran timah yang dipakai adalah sebesar biji lada bila memakai rangkaian berpelampung. Pada galatama dan rangkaian glosor, ukuran timahnya sebesar kacang tanah dan biji melinjo atau dapat juga memakai timah yang berbentuk kerucut. Pemakaian timah daun yang mudah disobek umumnya digunakan pada rangkaian berpelampung dengan maksud agar mendapat ukuran berat yang sesuai secara praktis.

Artikel asli dari: http://www.mancing.info/index.php/piranti-mancing/timah-pemberat
Copyright ©2011 www.mancing.info
Silahkan kontak redaksi@mancing.info
Penggunaan timah pemberat (lead) pada rangkaian mancing Ikan Mas berfungsi untuk: Menambah berat lontaran umpan. Menahan umpan dari arus air. Keseimbangan rangkai pancing. Pada rangkaian yang menggunakan pelampung, selain fungsi di atas tadi juga berguna agar umpan tetap berada di dasar perairan dan menahan umpan tidak berpindah dari tempat pertama dijatuhkan. Pada rangkaian glosor, timah pemberat ini selain berfungsi menambah berat lontaran juga membantu kenur tetap tegang dan membantu pemancing supaya kail dapat terkait dengan sendirinya. Fungsi tambahan lainnya bagi pemancing air tawar adalah dapat dipakai untuk menempatkan umpan pada kedalaman tertentu. Timah pemberat dipadu dengan pelampung yang sesuai dapat mengambangkan umpan berdasarkan keperluan. timah-pemberat Ukuran dan jenis timah pemberat dipilih berdasarkan sistim mancing yang dilakukan dan seberapa jauh lontaran yang dibutuhkan. Semakin jauh lontaran maka timah pemberatnya akan semakin besar. Untuk mancing Ikan Mas, umumnya memakai timah pemberat yang berlubang di tengahnya. Hal ini karena penyajian umpan kebanyakan berada di dasar perairan. Jadi peletakan umpan dan kailnya adalah setelah timah pemberat. Timah pemberat yang berlubang hanya membantu menambah berat lontaran tetapi tidak menambah berat umpan. Untuk itu sangat penting memperhatikan agar timah pemberat tersebut harus selalu dapat meluncur sempurna. Jangan sampai saat menyelipkan pada kenur dalam keadaan terjepit atau tersendat karena akan menambah berat umpan. Sebaiknya siapkan bermacam ukuran dan jenis timah pemberat pada kotak mancing karena keperluannya terkadang tidak dapat diduga. Ukuran besarnya timah pemberat dibuat menjadi beberapa ukuran standar. Yang terkecil ukurannya sebesar biji lada dan terbesar seukuran biji melinjo. Pada saat mancing lomba, harian dan borongan, ukuran timah yang dipakai adalah sebesar biji lada bila memakai rangkaian berpelampung. Pada galatama dan rangkaian glosor, ukuran timahnya sebesar kacang tanah dan biji melinjo atau dapat juga memakai timah yang berbentuk kerucut. Pemakaian timah daun yang mudah disobek umumnya digunakan pada rangkaian berpelampung dengan maksud agar mendapat ukuran berat yang sesuai secara praktis.

Artikel asli dari: http://www.mancing.info/index.php/piranti-mancing/timah-pemberat
Copyright ©2011 www.mancing.info
Silahkan kontak redaksi@mancing.info
Penggunaan timah pemberat (lead) pada rangkaian mancing Ikan Mas berfungsi untuk: Menambah berat lontaran umpan. Menahan umpan dari arus air. Keseimbangan rangkai pancing. Pada rangkaian yang menggunakan pelampung, selain fungsi di atas tadi juga berguna agar umpan tetap berada di dasar perairan dan menahan umpan tidak berpindah dari tempat pertama dijatuhkan. Pada rangkaian glosor, timah pemberat ini selain berfungsi menambah berat lontaran juga membantu kenur tetap tegang dan membantu pemancing supaya kail dapat terkait dengan sendirinya. Fungsi tambahan lainnya bagi pemancing air tawar adalah dapat dipakai untuk menempatkan umpan pada kedalaman tertentu. Timah pemberat dipadu dengan pelampung yang sesuai dapat mengambangkan umpan berdasarkan keperluan. timah-pemberat Ukuran dan jenis timah pemberat dipilih berdasarkan sistim mancing yang dilakukan dan seberapa jauh lontaran yang dibutuhkan. Semakin jauh lontaran maka timah pemberatnya akan semakin besar. Untuk mancing Ikan Mas, umumnya memakai timah pemberat yang berlubang di tengahnya. Hal ini karena penyajian umpan kebanyakan berada di dasar perairan. Jadi peletakan umpan dan kailnya adalah setelah timah pemberat. Timah pemberat yang berlubang hanya membantu menambah berat lontaran tetapi tidak menambah berat umpan. Untuk itu sangat penting memperhatikan agar timah pemberat tersebut harus selalu dapat meluncur sempurna. Jangan sampai saat menyelipkan pada kenur dalam keadaan terjepit atau tersendat karena akan menambah berat umpan. Sebaiknya siapkan bermacam ukuran dan jenis timah pemberat pada kotak mancing karena keperluannya terkadang tidak dapat diduga. Ukuran besarnya timah pemberat dibuat menjadi beberapa ukuran standar. Yang terkecil ukurannya sebesar biji lada dan terbesar seukuran biji melinjo. Pada saat mancing lomba, harian dan borongan, ukuran timah yang dipakai adalah sebesar biji lada bila memakai rangkaian berpelampung. Pada galatama dan rangkaian glosor, ukuran timahnya sebesar kacang tanah dan biji melinjo atau dapat juga memakai timah yang berbentuk kerucut. Pemakaian timah daun yang mudah disobek umumnya digunakan pada rangkaian berpelampung dengan maksud agar mendapat ukuran berat yang sesuai secara praktis.

Artikel asli dari: http://www.mancing.info/index.php/piranti-mancing/timah-pemberat
Copyright ©2011 www.mancing.info
Silahkan kontak redaksi@mancing.info
Penggunaan timah pemberat (lead) pada rangkaian mancing Ikan Mas berfungsi untuk: Menambah berat lontaran umpan. Menahan umpan dari arus air. Keseimbangan rangkai pancing. Pada rangkaian yang menggunakan pelampung, selain fungsi di atas tadi juga berguna agar umpan tetap berada di dasar perairan dan menahan umpan tidak berpindah dari tempat pertama dijatuhkan. Pada rangkaian glosor, timah pemberat ini selain berfungsi menambah berat lontaran juga membantu kenur tetap tegang dan membantu pemancing supaya kail dapat terkait dengan sendirinya. Fungsi tambahan lainnya bagi pemancing air tawar adalah dapat dipakai untuk menempatkan umpan pada kedalaman tertentu. Timah pemberat dipadu dengan pelampung yang sesuai dapat mengambangkan umpan berdasarkan keperluan. timah-pemberat Ukuran dan jenis timah pemberat dipilih berdasarkan sistim mancing yang dilakukan dan seberapa jauh lontaran yang dibutuhkan. Semakin jauh lontaran maka timah pemberatnya akan semakin besar. Untuk mancing Ikan Mas, umumnya memakai timah pemberat yang berlubang di tengahnya. Hal ini karena penyajian umpan kebanyakan berada di dasar perairan. Jadi peletakan umpan dan kailnya adalah setelah timah pemberat. Timah pemberat yang berlubang hanya membantu menambah berat lontaran tetapi tidak menambah berat umpan. Untuk itu sangat penting memperhatikan agar timah pemberat tersebut harus selalu dapat meluncur sempurna. Jangan sampai saat menyelipkan pada kenur dalam keadaan terjepit atau tersendat karena akan menambah berat umpan. Sebaiknya siapkan bermacam ukuran dan jenis timah pemberat pada kotak mancing karena keperluannya terkadang tidak dapat diduga. Ukuran besarnya timah pemberat dibuat menjadi beberapa ukuran standar. Yang terkecil ukurannya sebesar biji lada dan terbesar seukuran biji melinjo. Pada saat mancing lomba, harian dan borongan, ukuran timah yang dipakai adalah sebesar biji lada bila memakai rangkaian berpelampung. Pada galatama dan rangkaian glosor, ukuran timahnya sebesar kacang tanah dan biji melinjo atau dapat juga memakai timah yang berbentuk kerucut. Pemakaian timah daun yang mudah disobek umumnya digunakan pada rangkaian berpelampung dengan maksud agar mendapat ukuran berat yang sesuai secara praktis.

Artikel asli dari: http://www.mancing.info/index.php/piranti-mancing/timah-pemberat
Copyright ©2011 www.mancing.info
Silahkan kontak redaksi@mancing.info
Penggunaan timah pemberat (lead) pada rangkaian mancing Ikan Mas berfungsi untuk: Menambah berat lontaran umpan. Menahan umpan dari arus air. Keseimbangan rangkai pancing. Pada rangkaian yang menggunakan pelampung, selain fungsi di atas tadi juga berguna agar umpan tetap berada di dasar perairan dan menahan umpan tidak berpindah dari tempat pertama dijatuhkan. Pada rangkaian glosor, timah pemberat ini selain berfungsi menambah berat lontaran juga membantu kenur tetap tegang dan membantu pemancing supaya kail dapat terkait dengan sendirinya. Fungsi tambahan lainnya bagi pemancing air tawar adalah dapat dipakai untuk menempatkan umpan pada kedalaman tertentu. Timah pemberat dipadu dengan pelampung yang sesuai dapat mengambangkan umpan berdasarkan keperluan. timah-pemberat Ukuran dan jenis timah pemberat dipilih berdasarkan sistim mancing yang dilakukan dan seberapa jauh lontaran yang dibutuhkan. Semakin jauh lontaran maka timah pemberatnya akan semakin besar. Untuk mancing Ikan Mas, umumnya memakai timah pemberat yang berlubang di tengahnya. Hal ini karena penyajian umpan kebanyakan berada di dasar perairan. Jadi peletakan umpan dan kailnya adalah setelah timah pemberat. Timah pemberat yang berlubang hanya membantu menambah berat lontaran tetapi tidak menambah berat umpan. Untuk itu sangat penting memperhatikan agar timah pemberat tersebut harus selalu dapat meluncur sempurna. Jangan sampai saat menyelipkan pada kenur dalam keadaan terjepit atau tersendat karena akan menambah berat umpan. Sebaiknya siapkan bermacam ukuran dan jenis timah pemberat pada kotak mancing karena keperluannya terkadang tidak dapat diduga. Ukuran besarnya timah pemberat dibuat menjadi beberapa ukuran standar. Yang terkecil ukurannya sebesar biji lada dan terbesar seukuran biji melinjo. Pada saat mancing lomba, harian dan borongan, ukuran timah yang dipakai adalah sebesar biji lada bila memakai rangkaian berpelampung. Pada galatama dan rangkaian glosor, ukuran timahnya sebesar kacang tanah dan biji melinjo atau dapat juga memakai timah yang berbentuk kerucut. Pemakaian timah daun yang mudah disobek umumnya digunakan pada rangkaian berpelampung dengan maksud agar mendapat ukuran berat yang sesuai secara praktis.

Artikel asli dari: http://www.mancing.info/index.php/piranti-mancing/timah-pemberat
Copyright ©2011 www.mancing.info
Silahkan kontak redaksi@mancing.info

sinker types.jpg



Tipe Mata Kail:


Mata kail adalah salah satu alat untuk menangkap ikan yang paling populer dan digunakan untuk memancing.
Mata kail digunakan sebagai tempat untuk menaruh umpan pancing, yang pada awalnya terbuat mulai dari tulang atau kayu keras pada zaman dahulu.
Pada masa kini bermacam mata kail sudah dapat dibuat dari berbagai macam logam keras seperti dari besi (yang diberi lapisan chrome), baja atau bisa juga dengan campuran bahan logam lainnya misalnya dari bahan karbon.
Mata kail mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam . Sedangkan untuk ukuran besar-kecilnya pada mata kail biasanya dibedakan dengan menggunakan nomer.










Tayan, Kalimantan Barat

Tayan Kite. Penggalan lagu "Tayan Permai" tersebut adalah sebuah gambaran bahwa kota Tayan memiliki sejuta pesona yang menarik salah satunya adalah banyaknya sungai yang mengalir disekitar kota.
Aktivitas Pemancinng (Photo : Deny Akbar)


Dengan keberadaan banyak sungai yang dianugerahi bagi kota Tayan tentunya membuat kota ini sempat terkenal dengan komoditasnya "Ikan Tayan" yang menjadi primadona, terutama jenis ikan air tawar.

Hasil Tangkapan Pemancing
Sebut saja sungai Kapuas yang membelah kota ini, dan juga sungai Tayan serta beberapa sungai lainnya, serta beberapa danau air tawar yang terdapat di sekitar tayan yang menjadi tempat menghasilkan ikan air tawar. Dalam menangkap ikan yang telah disediakan oleh alam masyarakat sekitar menggunakan berbagai cara dan alat seperti jala, pukat, seruak/bubu, pesat dan sudah pasti dengan cara memancing.

Tayan, surganya memancing ikan air tawar bagi para pemancing. Para pemancing tak hanya orang-orang lokal saja, tetapi tak jarang datang dari berbagai daerah di Kalimantan Barat, seperti dari kota Pontianak. Banyaknya tempat memancing (spot) yang terdapat di Tayan tentu saja mengundang orang-orang yang memiliki kegemaran memancing untuk datang ke kota ini, berbagai jenis ikan air tawar menjadi incaran para pemancing.

Sensasi "strike" yang mengasyikan tentu saja membuat pemancing yang datang betah berlama-lama dengan aktivitasnya di berbagai tempat memancing di kota Tayan. Ada yang ingin mencoba? silahkan datang ke kota ini. 

trik memancing di tayan:
  1. pancing dapat di setting menggunakan pelampung maupun timah
  2. jarak dari mata kail ke pelampung/ timah sekitar 50-60 cm
  3. usahakan untuk menarik perhatian ikan. jorannya dimainkan pelan- pelan
  4. jika sudah mendapat ikan jangan langsung di tarik tetapi di tarik pelan pelan dan jangan biarkan tali mengendur