Sabtu malam 10 mei 2014
kami berkumpul di pangkalan Speedboat markas Abas wild Adventure Team,
ialah Pak Abas, Teddy, Edwin, Agus, Odilo, Fauji dari jakarta, Anang tak
tik dari Palangka raya, Adhi Fatah Berita Mancing, para kapten
speedboat dan tentunya Ben Akhtar yang di temani seorang wartawan dari
majalah Sirip Malaysia melakukan prepare untuk segala macam
kebutuhan casting besok, termasuk technical meeting tentangsafety, titik
target spot serta tackle set dan lure yang di rekomendasikan untuk
pertempuran esok hari. Setelah prepare dan Meeting dirasakan cukup kami
memutuskan untuk beristirahat supaya badan segar dan fit dalam
perjalanan nanti.
Minggu pagi pagi sekali
kami semua sudah bangun dan langsung berebut masuk kamar mandi untuk
membasuh badan agar segar selama trip hari ini, Edwin dan Agus yang
bertugas memberikan service bagi para tamu Abas Wild Adventure team
sangat sigap menjemput kami pagi itu, belum lagi kami rapih di hotel
mereka sudah standby di lobby hotel. Dan setelah semua siap kami
langsung berangkat menuju Pangkalan Speed boat, sudah menunggu disana
Pak Abas dan kawan kawan yang sedang melakukan double check dan membagi
jatah speedboat untuk setiap peserta, dengan jumlah peserta dari Angler,
wartawan dan kapten seluruhnya 13 orang.
Selesai double check dan
pembagian jatah Speedboat, kami tidak lagi berlama lama, leader boat
yang di bawa Kapten Ahmad langsung tancap gas membelah indahnya kapuas
menuju sungai Landak, beriringan 4 team dengan Speedboat yang sudah
Seragam dan di penuhi angler berbaju merah putih mengikuti Leader.
Abas Wild Adventure team feat BEN AKHTAR_ Team sesaat setelah bertamu kepada penduduk pribumi |
Dua jam perjalanan membelah
kapuas dan menembus belantara yang menjulur ke arah sungai yang kami
lalui akhirnya tiba kami di bagian sungai yang di perkirakan dihuni oleh
ikan tapah monster dan predator sungai lainnya. Tanpa di komando
langsung saja seluruh team melakukan gempuran dan lemparan lure ke arah
dimana naluri dan insting mereka mengatakan di huni oleh para predator.
Meskipun sempat di guyur hujan lebat selama 1 jam, drifting cast ke
arah hulu terus kami lakukan tanpa lelah dengan terus berharap akan ada
sambaran. Sungguh indah memperhatikan tehnik casting yang di
pertontonkan oleh Ben Akhtar hari itu, Pitching, Flipping dan
skippingnya sangat mumpuni, sehingga setiap lemparan lurenya nyaris
sempurna menembus lubang lubang kecil di balik rerimbunan, rupanya
inilah mengapa sebagai seorang Pancinger khususnya castinger wajib
memepelajari tehnik Skipping, Flipping maupun Pitching, tehnik tehnik
ini adalah solusi untuk memancing di tempat tempat yang sempit dan medan
yang di penuhi Vegetasi sehingga kita harus bisa menempatkan lemparan
seakurat mungkin untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Sedang asyiknya saya
menikmati pemandangan rimba sungai landak yang benar benar liar tiba
tiba terdengar suara dari arah depan “STRIKE!!”, rupanya suara tersebut
datang dari speedboat leader, pak abas terlihat menikmati sekali sedang
Fight diantara derasnya arus dan rimbunnya semak, tak perlu lama, hanya
sekitar satu sampai dua menit saja seekor kerandang hijau berhasil
landed dengan sempurna, seekor ikan yang cukup eksotis dan merupakan
target buruan dari banyak pancinger di sini. Setelah mengambil beberapa
Poto utnuk dokumentasi dan ikan pun di Release demi kelestarian.
Drifting cast terus kami
lanjutkan sampai pada titik di sebuah hulu sungai dimana disana ada
rumah pendudukpedalaman yang kami gunakan untuk beristirahat dan makan
siang, rencananya seluruh rombongan akan turun lagi ke hilir melewati
jaliur yang tadi sudah di lalui, karena perhitungan waktu dan tidak
ingin kemalaman di dalam hutan.
Ben dan Anang Strike Tapah |
Anang taktik dan Fauji
yang Speedboatnya berada di belakang saya terlihat terus menerus tanpa
lelah melempar umpan ke titik titik yang di perkirakan ada ikan yang
siap menyambar umpan buatan, dan benar saja tidak lama dari itu sebuah
sambaran menghantam umpan Crank yang sedang di retrieve oleh Anang,
sempat terjadi Fight dengan sang predator, akan tetapi karena kuatnya
perlawanan dan mungkin hooked up yang kurang sempurna akhirnya ikan
terlepas dari kail dan melarikan diri, dengan wajah kecewa anang pun
menggulung umpannya ke atas, tetapi kembali lagi segera melempar,
begitulah memancing, adakalanya ikan bisa dikendalikan dan landed, ada
juga kalanya kita harus berbesar hati ketika gagal melandedkannya.
Berikutnya adalah Teddy
yang satu speedboat dengan saya minta untuk kapten speed berhenti di
sebuah lubuk, dia yakin sekali akan keberadaan para predator di lubuk
ini, sambil menunggu speed lain melintasi kami teddy dan saya mencoba
terus melempari dan menyisir tepian sungai yang di tumbuhi rerumputan.
Sungguh di luar dugaan, Teedy berteriak strike seketika sedang ingin
mengangkat lure yang sedang di retrivenya, ikan Lais tembiring yang
mengikut lure menyambar persis di bawah Speedboat, Cuma beberapa detik
saja Lais tembiring berukuran 8 ons berhasil landed sempurna, teriakan
kegirangan pun terlontar dari mulut teddy, kami toast untuk kesuksesan
tersebut. Kami masih lanjut di Lubuk tersebut karena teddy yakin masih
banyak penghuninya disitu, sementara speedboat lain terus turun. Tidak
lama dari strike pertama teddy Strike lagi, namun kali ini agak jauh si
ikan menyambar Umpan, sehingga ada pemandangan yang indah saat melihat
Teddy fight dengan sang Predator, lagi lagi seekor lais tembiring yang
hooked up sempurna dan landed. Teddy memang sangat berpengalaman dan
mengerti sekali seluk beluk sungai ini, sehingga ia lebih sering
mendapatkan sambaran dibanding Pancinger lainnya.
BEN AKHTAR_ Ben Akhtar akhirnya Strike Tapah. |
Drifting terus kami
lanjutkan untuk menyusul kawan kawan yang sudah lebih dulu turun, sambil
terus melakukan Cast, tiba tiba saya terkejut sekali saat sedang
menarik umpan minnow saya ke permukaan, sebuah penampakan mulut penuh
gigi dan lebar sekali menyambar Umpan saya tersebut, kontan benang PE
melorot keluar dari spool Baitcaster saya, masih dalam kondisi kaget
saya coba menahan derasnya laju mainline yang terus keluar dari spool
dengan jempol saya, perlawanan sempat terhenti, tapi tiba tiba ikan
menusuk tajam ke bawah, disitu saya tak mampu mengontrol lagi hingga
akhirnya benang kembali lemas dan ikan pun lepas, saya terduduk kaget
shock dan kecewa. Teddy dan kapten Munaji hanya tertawa melihat saya
yang begitu terkesima dengan keadaan tersebut.
Praktis tak ada lagi
sambaran sore hari itu sehingga kami memutuskan untuk kembali ke daratan
dan berisitrahat, karena besok masih akan ada lagi petualangan lanjutan
yang tentunya akan tetap mendebarkan.
Tiba di pangkalan Speedboat pukul 19.00 malam, kami berisitirahat
disana, minum kopi, teh, es dan dan lain sesuai selera sambil menunggu
ikan bakar hasil mancing siang tadi, Lais tembiring Tangkapan teddy jadi
menu ikan bakar kami malam itu. Sambil mencocol lais bakar dan sambal
buatan pak Munaji kami bercerita dan berbagi tentang serunya trip siang
itu, hingga datang waktunya istirahat malam di hotel dan rumah masing
masing.
Hari kedua kami lanjutkan
lagi memasuki kawasan yang lebih dalam lagi dari trip hari sebelumnya
berharap akan lebih banyak species predator yang kami taklukan.
Perjalanan di lakukan hingga wilayah yang sangat sulit di lalui oleh
speed boat kami, namun disinilah letaknya kesenangan para petualang yang
tergabung dalam team Abas Oakley ini, dengan semangat dan gagah berani
mereka menerobos lebatnya rerimbunan semak dan pohon tumbang.
Tiba di sebuah lokasi lubuk
yang di dekatnya terdapat bangunan bekas Sawmill (pemotongan kayu) yang
sudah ditinggalkan, Anang taktik berteriak kegirangan “STRIKE!!!!” saya
yang tepat satu speedboat di belakangnya spontan mengarahkan kamera
Video untuk mengambil gambar hidup pertarungan Anang taktik dengan
predator Sungai Landak, tidak berapa lama, Anang berhasil melandedkan
seekor ikan Tapah berukuran sedang , dan kami pun bersorak senang atas
keberhasilan anang menuntaskan Fight dengan tapah aka Walago Leery.
Kami berfoto dengan Begahak yang memecah keboncosan |
Semakin kami memasuki ke
sungai sempit dan rimbun, semakin seru petualangan ini hingga datang
waktunya makan siang kami berhenti di sebuah lubuk sungai yang ternaung
pohon besar dan teduh, kami istirahat dan makan sambil membahas strategi
berikutnya. Kali ini Speedboat saya berada paling depan diikuti oleh
Pak Abas yang satu speedboat dengan Ben Akhtar, di lokasi inilah lagi
lagi Ben Akhtar memperlihatkan skill dan tehnik yang sungguh luar biasa
sehingga dalam beberapa saat tiba tiba Jorannya Ben melengkung tajam
dan mainline melorot deras dari spool baitcasternya. Dengan tenang Ben
meladeni perlawanan mahluk itu, sambil saya bertanya tanya dan berharap
bahwa itulah Tapah yang sangat di Idam idamkan oleh Ben. Dan berkat
pengalaman tinggi kelihaiannya menaklukan berbagai macam ikan predator
akhirnya seekor tapah keluar dari permukaan air pertanda Ben memenangkan
pertarungan itu, dengan sigap Pak abas mengangkat ikan tersebut
menggunakan serok agar lebih mudah mengangkatnya. Kami bersorak girang
melihat hal tersebut, betapa tidak? Kami berhasil mengantarkan seorang
Pancinger kelas dunia, Profesional dan ternama untuk mendapatkan seekor
Tapah sebagai koleksi nya. Kami memberikan Toast ucapan selamat kepada
Ben Akhtar yang masih takjub dengan apa yang telah ia dapatkan siang
hari itu.
Dan seperti biasa,
menjelang sore kami tak ingin kemalaman di dalam rimba belantara, maka
kami segera menuju pulang untuk merayakan keberhasilan Ben pada Trip
ini, berfoto bersama, berbagi tehnik dan pengalaman sampai bertukar
souvenir.